EKSISTENSI IDEOLOGI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA INDONESIA

09.24 NPMB 0 Comments

Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai dan budaya bangsa, merupakan hasil rumusan dari nilai-nilai dan norma-norma yang berakar dan tumbuh dari kepribadian bangsa Indonesia yang dijiwai oleh agama yang hidup di negara ini.  Pancasila sebagai suatu ideologi negara merupakan sebuah pedoman yang harus dilaksanakan dalam setiap kegiatan penyelenggaraan negara. Sesuai dengan sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, kita sebagai manusia yang hidup di dunia merupakan ciptaan-Nya. Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia mengakui adanya kekuatan lain diluar dirinya yang lebih tinggi. Oleh karena itu, wajarlah bila manusia bertakwa dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal itu mempunyai arti dimana setiap penduduk Indonesia harus memiliki agama dan kepercayaan mereka masing-masing. Agar pengamalan pancasila sila pertama dapat berjalan sejalan dengan pancasila maka penduduk Indonesia harus mengerti Pancasila dan agama yang mereka anut atau percayai. Sebagai falsafah Negara, Pancasila berstatus sebagai kerangka berpikir yang harus diikuti dalam menyusun undang-undang dan produk-produk hukum yang lain, dalam merumuskan kebijakan pemerintah dan dalam mengatur hubungan formal antara lembaga-lembaga dan perorangan dalam kawasan negara ini.
         Dalam statusnya sebagai ideologi bangsa dan falsafah negara inilah dirasa adanya tumpang tindih  antara pancasila dengan sebagian sisi-sisi kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam keadaan demikian banyak kalangan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melihat adanya keharusan bagi Pancasila untuk membatasi diri dalam batas-batas minimal untuk pengaturan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan dalam konteks ini adalah menganut agama yang dipercayai oleh masing-masing individu. Dalam konteks kehidupan beragama ini Pancasila juga diharapkan mampu berperan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan beragama.
Bermacam-macam agama di Indonesia menjadikan negeri ini memiliki suatu kekhususan bagi bangsa ini sendiri. Yang diharapkan bagi para pemeluk-pemeluknya adalah adanya rasa untuk saling meghargai dan menghormati sehingga timbul keselarasan. Dengan adanya bermacam-macam agama dan suku, untuk itu dibutuhkan perantara untuk menyatukan berbagai umat beragama di seluruh Indonesia yaitu pancasila. Semua pemeluk agama memang harus mawas diri. Yang harus disadari adalah bahwa mereka hidup dalam sebuah masyarakat dengan keyakinan agama yang beragam. Dengan demikian, semestinya tak ada satu kelompok pemeluk agama yang ingin menang sendiri dan mengabaikan kepentingan pemeluk agama lain.
Ideologi pancasila merupakan dasar negara yang mengakui dan mengagungkan keberadaan agama dalam pemerintahan. Kita tidak perlu lagi meragukan konsistensi ideologi  Pancasila terhadap agama. Tidak perlu mengganti ideologi Pancasila dengan idelogi yang berbasis agama dengan alasan ideologi Pancasila bukan ideologi beragama. Ideologi pancasila adalah ideologi yang sangat memperhatikan agama, hal ini terlihat dari penempatan sila Ketuhanan Yang Maha Esa ke dalam sila pertama dari Pancasila. Diharapkan nantinya sebagai bangsa indonesia dengan berbagai pluralitasnya harus saling menjaga toleransi agar timbul kedamaian dan kerukunan di negera ini. Umat agama yang menjadi mayoritas janganlah merendahkan umat agama yang lain ataupun membuat aturan yang memaksakan suatu aturan agama yang dianut atau standar agama tertentu kepada pemeluk agama lain dengan dalih moralitas belaka. Hendaknya kita tidak  menggunakan standar sebuah agama tertentu untuk  dijadikan  tolak ukur  nilai moralitas  bangsa, karena bangsa Indonesia bukan hanya terdiri dari satu agama tertentu saja tetapi Indonesia terdiri dari banyak agama yang berbeda.
 Kita ketahui bahwa Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa yang mampu menyatukan bangsa Indonesia. Agama merupakan masalah yang paling dasar dan merupakan salah satu aspek pokok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga tidak boleh terjadi suatu pemaksaan oleh seseorang kepada orang lain untuk memeluk suatu agama tertentu. Setiap orang bebas memilih dan memeluk agama sesuai dengan kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita percaya bahwa semua agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang paling luhur bagi umat manusia, baik dalam kaitannya di tinjau secara vertikal ketika manusia berhubungan dengan zat yang di sebut Tuhan itu sendiri  maupun dalam bahasan secara horizontal ketika manusia berhubungan dengan manusia yang lain baik dalam kapasitasnya sebagai pemeluk suatu kepercayaan kepada Tuhan yang sama ataupun sebagai pemeluk agama yang berbeda. Dalam membicarakan dan mengembangkan kehidupan beragama harus dilakukan secara cermat dan penuh pertimbangan. Pengembangan kehidupan beragama selayaknya harus dilaksanakan atas dasar nilai-nilai keagamaan, terutama yang mengatur hubungan antar manusia. hal ini menjadi semakin penting karena tujuan dari pengembangan kehidupan beragama adalah terciptanya kehidupan sosial yang aman dan tentram, serta adanya sikap yang saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
            Banyaknya konflik sosial di Indonesia yang disebabkan oleh perbedaan agama, hal tersebut menjadi salah satu bukti bahwa pengembangan kehidupan beragama merupakan pekerjaan yang tidak begitu mudah, oleh karena itu di samping mengajarkan agama sebagai sebuah keyakinan, juga sangat penting untuk mengajarkan agama sebagai dasar pembangunan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Apabila setiap orang dapat menjalankan agama dan kepercayaannya secara bebas sesuai dengan keyakinannya tanpa ada gangguan dari orang lain, maka kehidupan agama dapat dikatakan telah direalisasikan secara harmonis sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Sebalikanya, apabila masih ada orang-orang yang mempermasalahkan kehidupan agama orang lain, maka ketidaktenangan dan ketidaktentraman yang akan terjadi. Dengan demikian, pengembangan kehidupan beragama harus dilaksanakan atas dasar paradigma yang jelas dan dapat diterima oleh semua penganut agama dan aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu dengan paradigm yang berpedoman pada nilai-nilai Pancasila.
            Bangsa Indonesia sudah dapat menerima Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup, maka dari itu Pancasila harus bisa menjadi paradigma pengembangan kehidupan beragama bagi bangsa Indonesia. Dengan paradigma ideologi Pancasila, kiranya cukup jelas langkah-langkah dan strategi apa yang harus dilakukan guna membangun kehidupan beragama yang paling menguntungkan bagi seluruh masyarakat yaitu tentunya dengan mengamalkan nilai-nilai penjiwaan pada setiap sila dalam Pancasila. Hal yang sekiranya di pandang mendasar dalam pengaplikasian Pancasila dalam kehidupan beragama adalah berlandaskan pada adanya sikap toleransi antar sesama manusia yang memiliki kepercayaan yang berbeda-beda kepada Tuhan Yang Maha Esa. Contoh kecil misalnya kita tidak boleh memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain, kita harus menghormati orang lain untuk makan di bulan puasa, kita tidak boleh menghina orang lain yang berbeda agama dan kepercayaan dengan kita. Perilaku seperti itulah yang harus dan saat ini masih perlu dikembangkan karena merupakan ciri keluhuran masyarakat bangsa Indonesia yang sudah dikenal sejak dulu.
            Tragedi Ambon dan  Poso beberapa tahun lalu, serta yang terjadi di Madura dan Kolaka, serta daerah-daerah lainnya akhir-akhir ini menunjukkan masih betapa lemahnya toleransi kehidupan beragama masyarakat Indonesia. Bahkan ketika kita tinjau dari aspek yang berbeda bisa dikatakan sebagai sebuah kemunduran harkat dan martabat bangsa Indonesia yang luhur dan mulia serta adil dan beradab. Oleh karena itu, dipandang sangat penting untuk kita bagi masyarakat Indonesia untuk bisa mengembalikan suasana kehidupan beragama yang penuh kedamaian, saling menghargai, menghormati, dan mencintai sebagai sesama umat manusia yang beradab.
            Sebuah pertanyaan yang menggelitik, apakah kita akan membiarkan kehidupan beragama di Indonesia mengalami kehancuran? Apakah kita akan membiarkan persatuan dan kesatuan yang dibentuk oleh nenek moyang kita berabad-abad lalu mengalami kehancuran karena perbedaan keyakinan? Kita tidak boleh membiarkan kehidupan beragama di Indonesia mengalami kehancuran! Kita harus mampu mengembalikan kehidupan beragama yang tenang dan tentram karena dengan berhasil melakukan hal tersebut akan mengangkat harkat diri bangsa Indonesia. Untuk itu, satu-satunya strategi yang di pandang  paling tepat dan realistis adalah menempatkan Pancasila sebagai paradigma pengembangan kehidupan beragama di Indonesia dengan melaksanakan penjiwaan terhadap nilai-nilai sila dalam Pancasila.
Pancasila merupakan obyektifikasi dari nilai-nilai universal dalam setiap agama dan kepercayaan. Ini berarti unsur-unsur obyektif agama-agama ada di dalam pancasila. Pancasila adalah titik temu atau landasan filosofis bersama bangsa indonesia. Dan dalam kaitannya  dengan negara, Pancasila disini berfungsi sebagai kontrak sosial dalam berbangsa. Sebagai negara dengan beragam agama, suku, ras, dan bahasa, Pancasila adalah ideologi yang sangat baik untuk diterapkan di Indonesia. Sehingga jika ideologi Pancasila digantikan dengan ideologi lain yang berlatar belakang agama maka akan terjadi ketidaknyamanan bagi para pemeluk agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pada akhirnya tentu saja keamanan dan stabilitas di negara ini tidak akan terwujud karena akan terjadi banyak perlawanan dari berbagai pihak sebab ideologi selain pancasila tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu sekiranya sangat penting untuk tetap menjunjung tinggi ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan melaksanakan perwujudan penjiwaan nilai-nilai dari setiap sila dalam Pancasila. Dengan pelaksanaan yang baik dan saling menjaga ego masing-masing maka perwujudan menuju negara yang aman dan sejahtera akan tercapai dimulai dari agama sebagai pedoman manusia dalam kehidupan.

0 komentar:

Budi Institut

07.52 NPMB 1 Comments

 

Dewasa ini sebuah semangat untuk peduli menjadi suatu hal yang sangat penting. Sejarah panjang bangsa ini telah membuktikan bahwa kepedulian akan perasaan senasib sepenanggungan telah menjadi sesuatu yang sangat mempererat masyarakat untuk bersatu demi sebuah cita-cita besar untuk menjadi masyarakat yang lebih baik dimana semua dihargai, semua saling menghormati, saling membantu dan saling peduli. Perbedaan adalah hal bisa yang dengannya kita bisa saling melengkapi. Budi Institute hadir untuk mencoba mengkaji kepedulian dari berbagai sudut pandang yang mudah-mudahan bisa menjadi sajian suatu hasil karya berdasarkan pemahaman yang bertanggungjawab. Sarana seorang anak bangsa yang ingin membuat catatan sejarah atas dirinya dalam suatu bingkai goresan yang berusaha diwujudkan untuk saling peduli.

1 komentar: